TERTINGGAL (Istriku dan Anak Khayalan)
Waktu itu, taraweh kesekian kalinya. Hari ini nampak berbeda, tidak seperti bianya. Hari ini aku pergi taraweh bersama anak khayalanku. Aku bersamanya berjalan menuju masjid di desa. Saling bercengkerama layaknya keluarga bahagia. Ibunya pun ikut serta.
Aku dan mereka saling tertawa bahagia. Hingga sampailah aku di pintu masjid desa. Aku membawa buah hatiku, istriku ke serambi putri. Ini merupakan pendidikan agama untuk anakku pikirku dalam hati. Sholat Isya' selesai, berlanjut sholat taraweh dan sholat witir.
Waktu berlalu begitu cepat, aku bergegas saja pergi dari sana. Sampailah aku di rumah. Mengucap salam dan duduk nonton televisi. Namun, aku merasa ada yang tertinggal di masjid sana "Apa ya?" pikirku. Oh, ternyata anak dan istriku aku tinggal di sana. Bagaimana ini, aku harus kembali jawabku sendiri. Tak lama kemudian aku tersadar bahwa aku masih saja lajang alias masih belum menikah. Ternyata istri dan anak itu hanya khayalanku saja.
Semoga saja, khayalan itu menjadi nyata suatu saat nanti. Aku, dirinya dan anak-anak bahagia. Untuk anak khayalanku jadilah anak yang sholeh dan sholikah. Jadilah anak yang berilmu agar cerah kehidupanmu (dunia dan akhirat).
Sekian
Malang, 16 Juli 2013
0 Comments
