PIKIRAN KACAU
Oleh: B.A.S
Reruntuhan senjakala menghancurkan kota
Angin meniupkan hasrat dan nafsunya
Malam yang pekat menelan kegilaan desa
Sorak-sorak para penonton tak terbendung
Tiba-tiba langit menghitam kelam
Hujan rintik-rintik mengusir para hidung belang
Kini penari-penari itu pulang
Di bawanya sepincuk nasi buat sang kesayangan
Rumah yang ia tuju gelap pekat
tanpa cahaya penerangan sekecil pun
Dengan hati-hati ia melangkah ke dalam
Di ambilnya lilin dan korek ia nyalakan
Dibangunkanlah sang kesayangan
Disuruh ia makan apa yang ia bawa
Lahaplah makannya, karena belum makan
Dari tadi pagi, bahkan dari kemarin sayang
Malang, 25 Juni 2013